Artikel
JUAL JASA PENDIDIKAN
Tanggal : 09-02-2016 11:15, dibaca 855 kali.
Setiap tahun pelajaran baru sebagian besar lembaga pendidikkan baik negeri maupun swasta ,pendidikan formal maupun non formal,tingkat SD,SMP,SMA/SMK bahkan perguruan tinggi bersaing untuk menjual produknya yang berupa jasa pendidikan. Prduk tersebut di tawarkan pada calon konsumennya sesuai dengan jasa pendidikan masing-masing. Adapun jenis jasanya ada sekolah Vokasi ( Kejuruan ) ada sekolah umum menengah/pertama ada sekolah keagamaan bahkan ada taman kanak-kanak.
Dalam menjual jasanya sekolah mempunyai strategi masing-masing sesuai dengan unggulan dan jasa pendidikan yang ditawarkan. Jika di analogikan dengan perusahaan sekolah merupakan perusahaan jasa. Produk dari perusahaan jasa adalah berupa pelayanan, oleh karena itu persaingan yang baik dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik pada calon konsumen atau para stakeholder. Dengan demikian masing masing lembaga pendidikan akan bersaing dalam memberikan pelayanan pada konsumennya. Tetapi dalam realitanya ada beberapa lembaga pendidikan atau sekolah yang mengabaikan pelayanan dalam bersaing yang penting mendapatkan siswa dan kadang bahkan menyalahi kaidah-kaidah persaingan yang bermartabat.
Beberapa strategi yang biasa dilaksanakan oleh sekolah/lembaga pendidikan dalama merekrut siswa antara lain
1. Dengan memberikan pelayanan jasa pendidikan pada konsumen dengan sebaik-baiknya dengan cara :
Menyediakan saran dan prasarana dalam pembelajaran intra maupun ekstra kurikuler sesuai dengan kebutuhan standar yang diharapkan konsumen, sehingga konsumen mersa puas. Konsumen yang merasa puas mereka akan bercerita pada calon konsumen yang lain ( word of moute ) tentang pelayanan prima yang ada pada sekolah yang bersangkutan.Menjamin pelayana jasa pendidikan baik dan lulusannya dapat terserap ke perguruan tinggi bagi sekolah menengah atas dan terserap pada dunia usaha dan industri bagi sekolah menengah kejuruan serta bagi sekoalah dibawahnya dapat mempermudah untuk memperolah sekolah yang bermutu pada jenjang sekolah berikutnya.
Agar cara tersebut diatas dapat terlaksana dengan baik maka sekolah sebaiknya melaksanakan hal-hal berikut:
- Warga besar sekolah dapat membantu sekolah dalam memberikan pelayanan yang cepat tanggap dan tepat sesuai dengan keingingan pelanggan dengan demikian apabila ada masalah pada pelanggan dapat segera diselesaikan tanpa ada yang merasa dikecewakan.
- Warga besar sekolah hendaknya memberikan pehatian kepada pelanggan ( siswa ) dengan perhatian ini di harapkan konsumen merasa bahwa semua kebutuhan lahir batin terpenuhi, sehingga dapat mngikuti pembelajaran dengan maksimal akhirnya memanfaatkan ilmu yang di peroleh pada sekolah tersebut sesuai dengan harapan siswa.
- Dengan pelayaan yang baik seprti diatas dapat memberikan image pada pelanggan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah yang bermutu. Sekolah yang demikian tanpa promosi pun dan dimanapun berada sudah di cari knsumennya ( calon peserta didika baru
2. Denga cara penjualan langsung ke calon konsumen.
Sekolah menerjunkan para guru yang handal untuk terjun ke sekolah - sekolah yang dibawahnya untuk menyampaikan informasi yang baik tentang sekolah tersebut. Infrmasi yang disampaikan biasanya tentang keunggulan yang ada pada sekolah tersebut serta prestasi yang telah dicapai serta progarm-progrm sekolah yang dapat menarik calon pserta didik ( konsumen ) Kalau sekolah SMA misalnya akan menginformasikan tentang seberapa jumlah siswa yang dapat di terima di perguruan tingi negeri gan perghuruan tingi sswasta yang bonafide.Kalau sekolah kejuruan akan menginformasikan berapa jumlah siswa yang bisa diserap di dunia kerja bonfide dan keunggulan-keunggulan lain yan g dimiliki sekolah yang bersangkutan.
3. Dengan memasang spanduk, panflet, baliho di tempat tempat strategis,
Sebagian besar sekolah memasang seperti ini karena cara ini merupakan cara yang mudah meskipun informasi yang disampaikan sangat terbatas. Selain itu dengan membagi brosur pada calon siswa melalui siswa yang ada disekolah tersebut kepada teman ,tetangga,atau mendatangi sekolah yang di mana dulu pernahsekolah. Bahkan jika siswa sekolah tersebut dapat membawa calon siswa baru dana sampai daftar ulang sekolah berani memberikan bonus berupa uang atau jenis yang lain.
4. Mendaftar dari rumah kerumah.
Metode ini tergolong cara baru,cara ini dilakukan karena sangat ketatnya persaingan dalam merkrut peserta didik baru. Bahkan lebih dari itu setelah ada kesepakatan dalam menjualan jasa pendidikan terus di ukur seragamnya sebagai tanda jadi ndaftar pada sekolah yang bersangkutan dan gratis tanpa harus membayar seragam. Cara ini bisa merusak sendi-sendi pemasaran jasa pendidikan. Karena dalam sisti ini ada hal tidak wajar dalam penjualan jasa pendidikan. Ada rasa pekewuh karean sudah di datangi rumahnya, apalagi sudah di ukur seragmnya ,gratis .Dengan cara ini di mungkinkan ada rasa keterpaksaan bagi calon peserta ddik baru. Tetapi dalam realitasnya cara ini benar-benar ada dan bagi sekolah mrupakan cara ampuh untuk memastikan bahwa calon siswa tersebut akan mendaftar ke sekolah dimana ia menjadi guru.
5. Pembajakan calon peserta didik baru.
Sasaran pembajakan biasanya siswa yang berprestasi apapun prestasinya baik akademik maupun non akademik. Cara ini dilakukan oleh sekolah yang menginginkan presatasi. Misal sekolah ingin prestasi bola voli tahun yang akan datang juara Kabupaten/Provinsi, maka tahun ini sewkolah mencari bibit-bibit pemain voli kesekolah dengan syarat usia dan kepandaiannya dalam voli. Cara melakukan pendekatan kepada calon peserta didik baru dengan mendatangi sekolah dimana ada bibit baik dan memenuhi syarat umur untu dimainkan tahun yang akan datang. Dalam mendatangi sekolah dan bertemu dengan calon siswa berprestasi yang dimaksud disitu terjadi perjanjian tahap awal sebagai tanda jadi diberikan sepatu dan kalau sampai daftar disekolah yang membajak SPP dan SPI nya gratis bahkan ada yang berani menanggung uang kosnya juga. Demikian juga untuk mendapatkan calon siswa yang berpretasi pada bidang akademik demikian juga caranya. Cara ini sangat kurang etis karena ada kemungkinan siswa tersebut tidak minat pada sekolah tersebut tetapi karena ada iming-iming yang sangat menarik jadi mau mendaftar kesekolah tersebut , di mungkinkan ada unsur keterpaksaan.
Dari lima cara tersebut diatas cara yang terbaik adalah cara yang pertama dimana sekolah yang ingin mendapat input siswa yang baik ya sekolah tersebut harus menunjukan kualitasnya dulu . Dengan demikian antar pembeli dan penjual jasa pendidikan saling memberi dan menerima kepuasan. Akhirnya penjual jasa pendidikan merasa puas karena bisa mengantarkan siswanya menuju jenjang yang lebih tinggi dan siswanya ( pelanggannya ) juga merasa puas karena menerima ilmu sesuai yang diharapkan dan siswa tersebut dapat sukses dalam menempuh karir dan kehidupan dimasa yang akan datang.
Drs . Bambang Irianto, MM.Pd
Guru SMA Negeri 1 Wadaslintang
Pengirim :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- MAKALAH HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PREST
- UPAYA MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH
- PRODUK JASA PENDIDIKAN
- PELAYANAN dan KEPUASAN SISWA
- 5 Gedung Tertinggi di Dunia
Komentar :
Kembali ke Atas